Salah satu kesalahan terbesar yang pernah saya lakukan terhadap makanan dan kesehatan adalah anggapan bahwa, kalau kita berolahraga cukup berat, kita tidak akan pernah naik berat badan. Kalori yang masuk simply akan terbakar ketika kita berolahraga
Kenyataannya, berat badan saya masih tetap naik setiap beberapa tahun. Memang mungkin lebih lambat dibandingkan teman-teman saya yang tidak berolahraga. Tapi, tetap saja naik.
Beberapa tahun kemudian saya mendapatkan kata-kata bijaksana ini: "You can't outrun bad food".
Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh. Energi ini digunakan untuk kegiatan sehari-hari, termasuk berolahraga, dan untuk pemulihan otot-otot dan jaringan yang rusak selama berolahraga. Nah bayangkan, kalau makanan yang kita konsumsi itu kurang baik. Isinya cuma gula, garam, dan hal-hal lain yang kurang berguna. Ibaratnya mobil kita diisi dengan bahan bakar yang jelek, ayng mungkin tercampur air. Apakah mobil kita bisa berfungsi dengan baik?
Untuk kesehatan dan keseimbangan berat badan, dibutuhkan makanan yang baik dan seimbang. Saya memang belum sampai di sana. Untuk langkah awal, karena fokusnya untuk mengembalikan berat badan ke posisi normal, maka saya lebih mengukur jumlah kalori yang masuk, sambil memperhatikan jenis makanan. Pilihan praktek saya saat ini adalah moderasi, dimana makan karena lapar, bukan karena lapar mata.
Saya menggunakan aplikasi MyFitnessPal untuk mencatat apa yang saya konsumsi, berapa kalori, dan berapa sisa kalori yang masih bisa dimakan. Target saya untuk menurunkan berat badan adalah defisit 500 kalori per hari. Hasilnya, berat badan selama 1 bulan ini sudah berkuran 2 kg.
Intinya, makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan
Pamulang, 1 November 2021