Uang, menurut saya, adalah sebuah pedang bermata dua. Di satu sisi, semua orang membutuhkan uang. Di sisi lain, bahkan memiliki banyak uang tidak menjamin hidup yang lebih baik dan bahagia.
Ada 2 kejadian besar yang mengubah cara pandang saya terhadap uang: sakit dan meninggalnya ayah saya di bulan November 2019, dan pandemi COVID 19 di awal tahun 2020.
Ayah saya terkena serangan jantung ketika sedang berlibur di luar negeri. Beliau dirawat di ICU selama 1 minggu, dan menghabiskan waktu 3 minggu sebelum akhirnya bisa kembali ke Indonesia dengan didampingi dokter. Setelah sempat dirawat 3 minggu di rumah sakit di Jakarta, beliau akhirnya meninggal dunia.
Perawatan selama 1 bulan di luar negeri, penerbangan dengan pendampingan dokter, dan 3 minggu di Indonesia mengabiskan biaya yang sangat banyak. Saya sudah bersiap-siap untuk menjual rumah dan mobil untuk biaya perawatan. Untungnya, hal itu tidak perlu dilakukan. Rekan2 ayah saya yang merasa sangat terbantu di masa-masa sulit oleh ayah saya di masa mudanya, bahu membahu mengumpulkan dana yang lebih dari cukup untuk pengobatan ayah saya.
Apa yang saya pelajari di sini? Yang pertama, gunakan uang kita untuk membantu orang lain. Yang kedua, berapapun uang yang kita kumpulkan tidak akan cukup kalau kita sakit, tanpa perencanaan yang baik.
Pandemi COVID 19 tak lama setelah ayah saya wafat memberikan pelajaran kedua.
Saya cukup beruntung karena pekerjaan saya di bidang telekomunikasi tidak terlalu terkena pengaruh pandemi COVID 19. Yang ada, tuntutan pekerjaan semakin bertambah karen semua orang bergantung pada telekomunikasi untuk bekerja dan belajar di rumah.
Di sisi lain, pengeluaran saya pun jauh berkurang, terutama di sisi makan di luar, termasuk kopi dan makan siang di kantor. Mobil pun akhirnya saya jual karena jarang digunakan. Ternyata kita tidak perlu uang dan materi sebanyak itu kalau kita fokus pada apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Sebagai penutup, ini prinsip yang saya anut selama ini mengenai uang: uang itu adalah alat, bukan tujuan akhir. Dari 2 kejadian di atas, saya semakin yakin kalau prinsip saya ini benar.
Tabanan 13 November 2021